Panjenengan pasti telah mengenal Surat Al-Alaq ayat 1 yang berbunyi Iqro' yang berarti "bacalah".
Ayat ini begitu populer di kalangan umat islam, karena surat Al-Alaq ayat 1-5 adalah wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Baginda Nabi SAW di gua Hiro pada suatu malam yang dingin di bulan Romadhon hampir 15 abad yang lalu.
Ayat ini sering di bacakan oleh da'i-da'i kita dalam ceramah-ceramah mereka untuk menyemangati ummat agar gemar membaca.
Kalau direnungkan, sebenarmya ada apa sih di balik kegiatan membaca, sehingga Allah SWT harus menjadikan perintah "bacalah" sebagai wahyu pertama?
Mari kita telaah lagi manfaat membaca
1. Membaca dapat mengikis kebodohan/ketidaktahuan.
Membaca adalah jendela dunia. Slogan ini tak diragukan lagi kebenarannya alias 100 % benar. Hanya dengan membaca kita manpu menjelajahi dunia hanya dengan membolak-balik halaman buku.
Tentang buku jendela dunia, baca juga
http://nazlahhasniholik.blogspot.co.id/2016/10/memperingati-hari-buku-nasional-2.html?m=1
3. Membaca adalah hiburan.
Saya pribadi sangat mengamini manfaat membaca yamg satu ini. Contohnya, membaca berbagai cerita pendek , cerita bersambung atau novel. Bahkan seakan-akan kita bisa melebur dalam jalan ceritanya, ikut deg-degan, ikut menangis, tersenyum bahkan tertawa. Tentu ini menjadi hiburan tersendiri yang mengasyikkan.
4. Membaca dapat mendatangkan inspirasi.
Bila kita membaca kisah Nabi-nabi, orang-orang sholeh, para pahlawan, biografi tokoh-tokoh terkenal dan seterusnya, banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari perjalanan hidup mereka untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari demi memperbaiki kualitas hidup kita.
Atau misalnya, bila merasa buntu dalam menjalankan bisnis yang sedang digeluti, maka membuka buku, majalah atau koran adalah cara jitu untuk mendapat inspirasi segar. Banyak sekali ide yang bisa kita tangkap untuk mengembangkan bisnis dengan membaca.
5. Membaca sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan, baik fisik dan mental.
Manfaat membaca ternyata tidak sebatas pada sisi intelektualitas, lho.
Sebuah penelitian di Oxford University membuktikan bahwa membaca tidak hanya memperkaya sisi intelektual saja, namun juga dapat memperkaya sisi batiniah karena banyak membaca akan mengisi jiwa dengan kearifan. Peneliti juga menambahkan, membaca selama enam menit saja bisa mengurangi kadar stress hingga dua per tiganya.
Melihat manfaat yang demikian besar dari aktifitas membaca tersebut, maka bisa dipahami bila Allah menempatkan perintah "bacalah" sebagai wahyu pertama.
Namun sangat disayangkan, masyarakat belum menjadikan membaca sebagai budaya. Game, internet dan televisi lebih menarik perhatian daripada membaca. Bahkan ada data yang menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia adalah berada di angka 0,0001. Ini artinya di antara 1000 orang hanya ada 1 orang yang memiliki minat membaca. Ada juga data lain dari sebuah penelitian, bahwa di antara 61 negara, Indonesia adalah peringkat ke 60 dalam hal minat baca masyarakatnya. Terlepas akurat atau tidaknya angka-angka dari data tersebut, hal ini bisa menjadi sesuatu yang harus di instropeksi oleh segenap bangsa ini.
Akhir kata, teriring doa semoga kita menjadi orang yang suka membaca, membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan semua makhluk di semesta ini, demi mengikis kebodohan dan mengharap ridho Sang Pemilik Ilmu. Amin.
Wallahua'lam
Malang, 24 November 2016
Bunda Farhanah
#onedayonepost
#artikel/inspiratif
Ayat ini begitu populer di kalangan umat islam, karena surat Al-Alaq ayat 1-5 adalah wahyu pertama yang diturunkan Allah kepada Baginda Nabi SAW di gua Hiro pada suatu malam yang dingin di bulan Romadhon hampir 15 abad yang lalu.
Ayat ini sering di bacakan oleh da'i-da'i kita dalam ceramah-ceramah mereka untuk menyemangati ummat agar gemar membaca.
Kalau direnungkan, sebenarmya ada apa sih di balik kegiatan membaca, sehingga Allah SWT harus menjadikan perintah "bacalah" sebagai wahyu pertama?
Mari kita telaah lagi manfaat membaca
1. Membaca dapat mengikis kebodohan/ketidaktahuan.
Manfaat ini jelas langsung bisa dirasakan oleh orang yang gemar membaca. Membaca menjadi jalan baginya untuk mengetahui tentang banyak hal.
Ada contoh menarik, konon Thomas Alfa Edison adalah siswa yang terkenal bodoh, bàhkan setelah tiga tahun mengenyam pendidikan dasar, dia dikeluarkan dari sekolah karena proses belajarnya yang di rasa sangat lambat. Lalu di rumah, ibunya menyediakan beragam macam buku bacaaan untuk merangsang Edison kecil suka membaca. Lama-kelamaan Edison semakin keranjingan membaca, dan mulai mencoba membuat laboratorium kecil-kecilan di rumahnya untuk melakukan berbagai percobaan seperti yang pernah di bacanya. Bermula dari itu ia berhasil menemukan ratusan penemuan baru salah satunya adalah lampu pijar.
2. Membaca adalah jendela dunia.
Membaca adalah jendela dunia. Slogan ini tak diragukan lagi kebenarannya alias 100 % benar. Hanya dengan membaca kita manpu menjelajahi dunia hanya dengan membolak-balik halaman buku.
Tentang buku jendela dunia, baca juga
http://nazlahhasniholik.blogspot.co.id/2016/10/memperingati-hari-buku-nasional-2.html?m=1
3. Membaca adalah hiburan.
Saya pribadi sangat mengamini manfaat membaca yamg satu ini. Contohnya, membaca berbagai cerita pendek , cerita bersambung atau novel. Bahkan seakan-akan kita bisa melebur dalam jalan ceritanya, ikut deg-degan, ikut menangis, tersenyum bahkan tertawa. Tentu ini menjadi hiburan tersendiri yang mengasyikkan.
4. Membaca dapat mendatangkan inspirasi.
Bila kita membaca kisah Nabi-nabi, orang-orang sholeh, para pahlawan, biografi tokoh-tokoh terkenal dan seterusnya, banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari perjalanan hidup mereka untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari demi memperbaiki kualitas hidup kita.
Atau misalnya, bila merasa buntu dalam menjalankan bisnis yang sedang digeluti, maka membuka buku, majalah atau koran adalah cara jitu untuk mendapat inspirasi segar. Banyak sekali ide yang bisa kita tangkap untuk mengembangkan bisnis dengan membaca.
5. Membaca sangat baik untuk kesehatan secara keseluruhan, baik fisik dan mental.
Manfaat membaca ternyata tidak sebatas pada sisi intelektualitas, lho.
Sebuah penelitian di Oxford University membuktikan bahwa membaca tidak hanya memperkaya sisi intelektual saja, namun juga dapat memperkaya sisi batiniah karena banyak membaca akan mengisi jiwa dengan kearifan. Peneliti juga menambahkan, membaca selama enam menit saja bisa mengurangi kadar stress hingga dua per tiganya.
Melihat manfaat yang demikian besar dari aktifitas membaca tersebut, maka bisa dipahami bila Allah menempatkan perintah "bacalah" sebagai wahyu pertama.
Namun sangat disayangkan, masyarakat belum menjadikan membaca sebagai budaya. Game, internet dan televisi lebih menarik perhatian daripada membaca. Bahkan ada data yang menunjukkan bahwa minat baca di Indonesia adalah berada di angka 0,0001. Ini artinya di antara 1000 orang hanya ada 1 orang yang memiliki minat membaca. Ada juga data lain dari sebuah penelitian, bahwa di antara 61 negara, Indonesia adalah peringkat ke 60 dalam hal minat baca masyarakatnya. Terlepas akurat atau tidaknya angka-angka dari data tersebut, hal ini bisa menjadi sesuatu yang harus di instropeksi oleh segenap bangsa ini.
Akhir kata, teriring doa semoga kita menjadi orang yang suka membaca, membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan semua makhluk di semesta ini, demi mengikis kebodohan dan mengharap ridho Sang Pemilik Ilmu. Amin.
Wallahua'lam
Malang, 24 November 2016
Bunda Farhanah
#onedayonepost
#artikel/inspiratif
Aamiin...
ReplyDeleteTulisannya bagus bunda, Like