Laksamana Cheng Ho, Pelaut Muslim Legendaris

Bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya yang sering melintasi Pandaan, pasti telah mengenal nama Cheng Ho. Ya karena di Pandaan terdapat sebuah masjid yang kental dengan arsitektur China bernama Masjid Cheng Ho. Letak masjid Cheng Ho ini sangat strategis karena terletak di pinggir jalur utama Surabaya-Malang. Setiap hari, terutama di waktu-waktu sholat, masjid ini ramai dikunjungi pengunjung yang ingin menunaikan ibadah sholat atau untuk beristirahat melepas lelah setelah melakukan perjalanan.

Namun apakah kita sudah mengenal siapakah Cheng Ho ini? Disini saya tuliskan kembali biografi laksamana Cheng Ho beserta kiprahnya. Saya himpun dari berbagai rujukan.


Laksamana Cheng Ho


Laksamana Cheng Ho adalah seorang muslim yang taat beribadah. Nama kecilnya adalah Ma Ho atau Mahe. Ia lahir pada 1371 M di sebuah provinsi bernama Yunan sebelah barat daya China. Hampir semua penduduk Provinsi Yunan beragama islam.

Berjemaah di setiap pelayaran

Laksamana Cheng Ho merupakan keturunan China dari suku Hui. Ia lahir dari orang tua bernama Ma Hazhi dan Wen. Ibunda Cheng Ho lah yang keturunan suku Hui, salah satu suku di China yang sebagian besar memeluk agama islam.

Cheng Ho sejak kecil sudah memeluk agama islam. Dalam setiap pelayarannya, para awak kapal yang memang kebanyakan beragama islam selalu mengerjakan sholat lima waktu secara berjemaah.

Kapal Terbesar di dunia.

Kapal yang di tumpangi Cheng Ho disebut kapal Pusaka yang dianggap sebagai kapal terbesar pada abad 15. Panjangnya mencapai 138 meter dan lebarnya 56 meter dengan daya tampung sebanyak 2500 ton. Kapal Pusaka ini lima kali lebih besar daripada kapal yang digunakan Columbus

Laksamana yang Cinta Masjid

Laksamana Cheng Ho dikenal sangat peduli akan kemakmuran masjid. Tahun 1413, ia merenovasi Masjid Qinging di timur laut kabupaten Xian. Pada 1430, ia juga sempat memperbaiki Masjid San San di Nanjing yang rusak karena terbakar.

Sebagai seorang muslim sejati, ia melaksanakan perintah menunaikan ibadah haji. Nama muslimnya dikenal dengan nama Haji Mahmud Syams.

Pemimpin yang Arif dan Bijaksana

Cheng Ho adalah penjelajah lautan dengan armada kapal terbesar sepanjang sejarah yang pernah tercatat. Armadanya terdiri dari 27.000 awak kapal dan 370 kapal laut. Kapalnya terdiri dari berbagai macam ukuran. Mulai dari yang besar hingga yang kecil. Mulai yang bertiang layar tiga sampai yang bertiang layar sembilan. Kapal terbesar berukuran 120 meter dan lebar 50 meter. Rangka kapal terbuat dari bambu Tiongkok. Selama pelayaran mereka membawa berbagai macam perbekalan seperti buah-buahan, beras dan berbagai binatang seperti ayam dan kambing untuk kemudian disembelih sebagai makanan para awak kapal.  Selain itu juga membawa bambu tiongkok untuk cadangan rangka kapal. Mereka juga membawa banyak kain sutra untuk dijual.

Rangka kapal yang demikian, ditiru oleh pelaut-pelaut yang berasal dari Spanyol dan Portugis.

Laksamana Cheng Ho terkenal sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana, karena dengan armada dan anak buah sebanyak itu tidak pernah sekalipun menyerang apalagi menjajah daerah manapun tempat mereka merapat.

Melakukan Ekspedisi sebanyak tujuh kali.

Cheng Ho memimpin tujuh ekspedisi menjelajah samudera Hindia mengunjungi negara-negara Asia sampai Afrika.

Berikut tabel Ekpedisi Laksamana Cheng Ho dan Armadanya.


Pelayaran Waktu Daerah yang dilewati
Pelayaran ke-1 1405-1407 Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Aru, Sumatra, Lambri, Ceylon, Kollam, Cochin, Calicut
Pelayaran ke-2 1407-1408 Champa, Jawa, Siam, Sumatra, Lambri, Calicut, Cochin, Ceylon
Pelayaran ke-3 1409-1411 Champa, Java, Malacca, Sumatra, Ceylon, Quilon, Cochin, Calicut, Siam, Lambri, Kaya, Coimbatore, Puttanpur
Pelayaran ke-4 1413-1415 Champa, Java, Palembang, Malacca, Sumatra, Ceylon, Cochin, Calicut, Kayal, Pahang, Kelantan, Aru, Lambri, Hormuz, Maladewa, Mogadishu, Brawa, Malindi, Aden, Muscat, Dhufar
Pelayaran ke-5 1416-1419 Champa, Pahang, Java, Malacca, Sumatra, Lambri, Ceylon, Sharwayn, Cochin, Calicut, Hormuz, Maldives, Mogadishu, Brawa, Malindi, Aden
Pelayaran ke-6 1421-1422 Hormuz, Afrika Timur, negara-negara di Jazirah Arab
Pelayaran ke-7 1430-1433 Champa, Java, Palembang, Malacca, Sumatra, Ceylon, Calicut, Hormuz



Peta Ekspedisi Laksamana Cheng Ho






 

Berpuasa Romadhon di kampungnya

Di sela-sela  kegiatan berekspedisi karena tugas kepercayaan dari beberapa kaisar pada pemerintahan Dinasti Ming, Cheng Ho sering pulang ke kampung halamannya untuk berziarah ke makam sang ayah. Bahkan, saat bulan romadhon pada desember 1411 sesudah pelayarannya yang ke tiga, Cheng Ho memilih melaksanakan ibadah puasa di kampung halamannya itu.

Sering berkunjung Ke Indonesia

Laksamana Cheng Ho pernah mengunjungi Indonesia sebanyak tujuh kali. Saat berkumjung ke Samudera Pasai, ia pernah menghadiahi lonceng raksasa Cakra Donya kepada Sultan Aceh. Hingga kini, lonceng tersebut masih tersimpan di Museum Banda Aceh.

Pada tahun 1415, Laksamana Cheng Ho berlabuh di Muara Jati (Cirebon). Lagi lagi ia menghadiahi beberapa cindera mata khas Tiongkok kepada Sultan Cirebon. Salah satu pemberiannya adalah pring yang bertuliskan ayat kursi. Benda bersejarah itu masih tersimpan sampai sekarang di keraton Kasepuhan Cirebon.

Mengubah Peta Navigasi Pelayaran Dunia sampai pada abad 15

Ekspedisi Laksamana Cheng Ho tercatat dengan rapi. Bahkan peta Navigasi ekspedisi yang dipakai Laksamana Cheng Ho, dipakai sebagai peta pelayaran oleh penjelajah-penjelajah setelahnya sampai pada abad ke 15.


Wallahua'lam

Malang, 16 Januari 2017

Bunda Farhanah


#onedayonepost
#rubriksenin
#tokohmuslim

Comments