Hikmah Menunggu Abah, Sebuah Catatan Harian

Abah saya, usia 74 tahun, yang biasanya aktif beraktifitas kini tergolek lemah dan dirawat di RSSA Malang. Setelah melakukan General Check Up, Dokter menyatakan secara umum kondisi beliau normal, dalam arti belum ditemukan penyakit serius, semacam kanker misalnya. Semoga tidak ya, amin. Namun karena faktor usialah yang menyebabkan kondisi abah melemah.  Memang akhir-akhir ini abah mengeluh nyeri sendi dan tangan bergetar (seperti gemetar), menurut dokter hal-hal seperti ini banyak menyerang usia lanjut.


Nyeri sendi yang dialami abah, oleh dokter ditengarai karena pengapuran pada persendian. Pengapuran atau istilah kedokterannya disebut dengan osteoartritis adalah keadaan peradangan pada daerah persendian dan sekitarnya akibat semakin menipisnya tulang rawan. Jadi di daerah persendian tulang, seperti lutut, pergelangan kaki, pinggul, siku, leher dan persendian lainnya, terdapat sebuah tulang lunak yang disebut tulang rawan. Tulang rawan ini berfungsi sebagai bantalan bagi persendian ketika tubuh manusia beraktifitas. Penyebab menipisnya tulang rawan ini belum diketahui secara pasti. Namun secara alami, bantalan pada persendian akan semakin menipis seiring bertambahnya usia.


Catatan tambahan: Ada satu lagi istilah gangguan pada tulang yaitu osteoporosis. Osteoporosis berbeda dengan osteoartritis. Bila osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan pada persendian, sedangkan osteoporosis adalah pengeroposan tulang.


Sedangkan keadaan tangan abah yang suka bergetar sendiri seperti orang gemetaran, sehingga membuat abah kepayahan dan lemah, sementara ini oleh dokter ditengarai karena abah kekurangan cairan elektrolit (terutama ion Na+ dan Ka+) yang disebabkan ada penurunan fungsi ginjal. Seperti diketahui salah satu fungsi ginjal selain sebagai sistem sekresi (mengeluarkan zat tak berguna dari tubuh melalui urine) adalah menjaga kadar air dalam tubuh dan mengatur keseimbangan jumlah kalium dalam darah.


Kalium atau disebut juga Potassium berfungsi membuat semua organ tubuh bekerja dengan baik. Kekurangan Kalium dapat menyebabkan kelelahan dan refleks melambat. Memang secara umum kondisi ginjal abah adalah normal, namun karena faktor usia, telah mengalami penurunan.


***


Disela-sela menjaga abah, saya menyempatkan diri "melongok" ke beberapa instalasi lain di lingkungan RSSA Malang. Seperti Instalasi Ginjal, Instalasi Mata, Instalasi Darah dsb. 


Di depan ruangan setiap instalasi itu ada semacam banner yang dengan bahasa ringan menjelaskan bagaimana menjaga kesehatan organ-organ tubuh.
Misal di depan instalasi ginjal, ada informasi tentang merawat ginjal. Didepan instalasi paru ada cara merawat paru dengan baik dan seterusnya. Intinya adalah pencegahan adalah lebih baik dari mengobati.


Ada beberapa persamaan yang bisa saya simpulkan dari berbagai cara menjaga kesehatan masing-masing organ tubuh ini yang tertera di berbagai banner itu, yaitu: 

1. Mengkonsumsi makanan dengan pola seimbang. Sayur, buah, protein, lemak dan karbohidrat diasup secara seimbang. Berhenti makan sebelum kenyang.

2. Olah raga dengan teratur. Rata-rata olah raga yang paling dianjurkan dalam menjaga kesehatan setiap organ-organ tubuh adalah berjalan kaki. Sebhanallah, olahraga murah meriah ini sangat ampuh ya. 

3. Menghindari stress. Salah satu cara menghindari stress adalah banyak bersyukur dan cukup istirahat.



Untuk kasus pengapuran dan penurunan fungsi ginjal seperti yang dialami Abah, ada beberapa penjelasan dokter yang sempat saya catat, yaitu:


Pengapuran

Memang faktor usia adalah penyebab utama dari menipisnya tulang rawan dan menurunnya fungsi ginjal. Namun kita bisa meminimalkan resiko tersebut dengan mengkonsumsi makanan seimbang plus menambah asupan susu kalsium secara cukup sejak usia muda adalah salah satu usaha mempertahankan kesehatan tulang hingga nanti. 
Begitu pula dengan sering berjalan kaki, bisa mempertahankan ketebalan bantalan persendian lho. Ibarat pintu, bila sering dibuka-tutup maka engselnya akan semakin berfungsi dengan baik. Begitu pula dengan persendian, terutama lutut, semakin sering berjalan kaki persendian akan semakin terlumasi dengan baik. 


Penurunan fungsi ginjal

Sekali lagi, faktor usia adalah sunatulllah. Seiring waktu, penurunan fungsi organ-organ tubuh adalah keniscayaan. Namun ada banyak cara yang dianjurkan oleh paramedis yang bisa dilakukan untuk mempertahankan fungsi ginjal hingga nanti. Beberapa diantaranya telah disebutkan diatas, seperti menjaga pola makan, istirahat cukup, olahraga berjalan kaki dan minum air putih minimal 2 liter  sehari. Cara minum air putih sebaiknya seperti yang disunnahkan Baginda Rasul yaitu dengan duduk dan minum seteguk demi seteguk (jangan langsung ditelan sekaligus). Hal ini supaya tidak "menyiksa" kinerja ginjal. 


***

Begitulah, setiap kejadian memang selalu ada hikmahnya. Menjaga abah kali ini banyak ilmu yang saya dapat. Ada satu poin penting,  bahwa menjaga kesehatan itu wajib. Tak lain adalah karena sehat adalah anugerah terindah setelah iman dan islam. Dengan tubuh sehat kita bisa beraktifitas dengan baik. Bekerja dan beribadah menjadi lancar.


Jadi teringat kisah Imam Syafi'i. Beliau selalu disiplin menjaga kesehatan seperti yang dicontohkan Baginda SAW. Konon hingga akhir hayatnya gigi geligi Imam Syafi'I masih utuh. 


Akhir kata, teriring doa semoga kita selalu dilimpahi kesehatan jiwa dan raga dan selalu bisa menjaga anugerah ini dengan baik. Amin.


Wallahua'lam


Malang, 6 Februari 2017

Bunda Farhanah


#CatatanHarian
#SelfReminder



Comments

  1. Pernah baca, konon, sumber segala penyakit adalah perut dan apa yang masuk ke dalam perut.

    Benar sekali apa yang bunda tuliskan: Berhenti makan sebelum kenyang. Ini memang benar. Soal makan, Islam mengajarkan: makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang.

    Makanya, menurut pemahaman saya, pembagian waktu makan 3 kali sehari itu gk tepat. Hehehe... Sebab, waktu makan itu, ya, kapan makan itu dibutuhkan. (Semoga ada yang meralat ini).

    ReplyDelete
  2. Syafakallah untuk abah.Osteoartritis dg tremor beda lagi ya mba?

    ReplyDelete

Post a Comment