Menabung Emas Cara Arisan Dengan Skema Fairplay, Cara Cerdas Siapkan Dana Pendidikan Anak


Assalamualaikum Golders. Salam Sejahtera 

 

Saya sangat bersyukur karena semakin banyak keluarga, teman, sahabat dan handai taulan yang semakin melek emas. Dengan menabung logam mulia yang kebal inflasi, maka paling tidak kita telah berikhtiyar menyiapkan backing dana untuk masa depan yang lebih baik. 

Nah, kali ini saya ingin menjawab beberapa sahabat yang bertanya tentang menabung emas dengan cara arisan. 

Biasanya, cara arisan dilakukan jika ingin menabung atau membeli sebuah barang dengan cara ramai-ramai atau gotong-royong, sebagaimana sistem arisan yang kita kenal.

Tapi kalau emas, apa bisa dibuat arisan? kan harganya naik turun? bahkan kalau anda suka intip grafiknya di situs-situs per-emas-an, tiap detik aja sudah bisa berubah.

Jawabnya: Bisa saja, dengan tujuan membantu sahabat dan teman yang ingin menabung emas langsung dalam kepingan besar.

Yang harus digarisbawahi, mengingat fluktuatifnya ini, maka arisan emas harus disikapi sebijak mungkin. Yang harus digarisbawahi juga, bahwa kita di sini memandang bahwa LM adalah komoditi (bukan alat tukar) yang dapat diperjualbelikan.

Sementara ini, cara paling bijak dalam mengadakan arisan emas adalah menggunakan skema yang saya sebut sebagai skema fairplay. Halah istilah apa itu, kok kayak main bola?

Maksud dari skema fairplay ialah jumlah yang disetor masing-masing peserta, sesuai harga emas saat waktunya menabung.

Bingung?

Begini, sederhananya saya jelaskan melalui contoh di bawah ini ya. Mohon dibaca lengkap (tidak sampai tiga menit).

Misal nih, saya mengadakan arisan Antam 1 g. 

Langkah pertama: Menetapkan jumlah peserta.

Pertama, saya akan tetapkan dulu jumlah pesertanya. Satu kelompok berisi maksimal 6 orang. Lima orang lebih bagus sih, biar perputarannya cepat selesai. Kalau bisa tiap anggotanya sudah saling mengenal.

Langkah kedua: Menetapkan tanggal setor tabungan setiap bulannya.

Kan pada langkah pertama, sudah ditetapkan jumlah peserta. Bila ada 6 orang, maka sudah diketahui jangka waktunya = 6 bulan.

Setelah itu tetapkan dan sepakati per- tanggal berapa per-bulannya, setiap peserta harus setor.

Katakanlah semua peserta setuju bahwa waktunya setor per-tanggal 3. Maka yang harus disetor oleh masing-masing peserta adalah harga emas saat itu, dibagi 6.

Misal per-tanggal 3 pada bulan pertama, LM 1 gram ada di titik Rp. 999.000, maka setoran bulan tersebut adalah Rp. 999.000 ÷ 6 = Rp. 166.800.

Begitu juga pada bulan kedua, pada saat tanggal 3, harga emasnya ada di titik mana, itu yang kita bagi 6. Kalau di Rp. 1.005.000 berarti ya tinggal bagi 6, sejumlah 167.500.

Kenapa kok demikian? Apa tidak dibikin flat saja, biar anggotanya yang dominan emak-emak ini ndak bingung? Misal pukul rata 200.000 tiap bulan? Kan lebih gampang.

Tidak Kakak, sekali lagi emas itu komoditi yang fluktuatif dan sangat dipengaruhi kondisi ekosospol dunia terkini. Kalau Anda lihat tabel yang biasa saya jadikan acuan, dalam tiga bulan terakhir saja fluktuatif banget lho naik-turunnya, pernah nyungsep di titik Rp. 978.000 tapi juga pernah tembus di Rp. 1.030.000.

Nah, kalau mau dibikin flat, akan menimbulkan pertanyaan krusial. Yaitu mau ditaruh di titik (harga) berapa supaya tidak merugikan masing-masing pihak?

Makanya, lebih enak, jumlah setoran yang harus ditransfer masing-masing peserta adalah harga emas saat menabung dibagi jumlah peserta.

Ada lagi yang nanya, berarti yang untung, yang dapat pas harga murah, dong? Ah, tidak Kakak. Kan pas harga murah, tetap dibagi enam, pas harga tinggi juga dibagi 6, toh. 

Aman kan, kalau gini. Fairplay jelas.

Kalau ingin lebih aman dan sreg lagi, ya nabung sendiri, beli sendiri, mulai dari kepingan kecil, sesuaikan dengan bujet, atur sendiri kapan waktu dan gramasi yang diinginkan. Sreg banget jelas.


Malang, 13/4/2021

Nazlah Hasni

Distributor MG Malang Raya

Penulis Buku Fullday School Sejati  

Comments