Empat Wasiat Sayyidina Ali Bin Tholib Pada Putranya Sayyidina Hasan ra-huma


Catatan Kultum bersama Ust. Rizqon Mubarok Asha di Majelis Taklim El-Hamidy Bakalan Beji, 24 April 2022/23 Ramadhan 1443 H

Empat Wasiat Sayyidina Ali Bin Tholib Pada Putranya Sayyidina Hasan ra-huma.

Sayyidina Ali Bin Abi Tholib ra oleh Rasulullah SAW disebut sebagai babul ilmi karena kecerdasan dan kebijakannya. Sampai-sampai menyebabkan Kholifah Umar bin Khottob, jika hendak memutuskan sesuatu, selalu bertanya terlebih dahulu pada menantu Baginda Nabi SAW itu.

Kepada putranya, Sayyidina Ali ra mewasiatkan 4 (empat) perkara.

"Wahai anakku jagalah 4 (empat) perkara dari empat perkara, niscaya engkau akan terhindar dari kemudharatan. Yaitu: Aqnal ghina Al-aqlu, Akbaru fakri al-humqu, Awhasyul wahsyati al-ujbu dan Akbaru hasabi husnul huluqi."

1. Aqnal ghina al-aqlu.

Kekayaan yang paling top, paling sangar (keren) bukanlan harta, tetapi akal, karena dengan akal kita akan menjadi orang berilmu.

Dengan ilmu manusia akan lebih mudah atau dituntun untuk meraih kemuliaan dan keberuntungan dunia akhirat. Makanya, Imam Syafii berkata: barangsiapa menginginkan dunia maka dapatkanlah dengan ilmu, barangsiapa menginginkan akhirat maka dapatkanlah dengan ilmu, barangsiapa menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) maka dapatkanlah dengan ilmu.

Rasulullah SAW sendiri, telah mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, seperti yang termaktub dalam hadist: 

Tholabul ilmi faridhotul ala kulli muslim, yang artinya: menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.

Bahkan di hadist ini, karena redaksi wajibnya bukan sekedar faridhun tapi faridhotul (ada ta' marbutah sebagai penekan), maka tingkatan wajibnya bukan lagi sekedar wajib, tapi wajib jiddan atau bahasa gaulnya, wajib pol-polan, saking penting status ilmu dalam kehidupan.

2. Akbari fakri al-humqu

Kemiskinan terbesar adalah kebodohan. 

Jadi kemiskinan sesungguhnya bukanlah miskin harta, tapi kebodohan. Imam Syafii mengatakan: siapa yang tak mau merasakan lelahnya menuntut ilmu, maka ia akan merasakan keperihan kebodohan seumur hidupnya. 

3. Awhasyul wahsyati al-ujbu

Satu hal yang paling besar mudhorotnya adalah ujub atau sombong.

Ujub adalah bahaya terbesar bagi anak manusia dan merupakan sejelek-jelek perangai, karena dengan adanya ujub di hati menyebabkan ia akan selalu merasa lebih baik, keren, lebih hebat, lebih berkualitas, paling bagus dari orang lain. Dan sejatinya, memang makhluk tak pantas sombong, karena kesombongan hanyalah milik Allah SWT tuhan semesta alam.

4. Akbaru hasabi husnul huluqi

Kemuliaan yang paling besar adalah akhlak yang bagus. 

Wasiat ini sangat sefrekwensi dengan tujuan diutusnya Kanjeng Nabi yaitu untuk menyempurnakan akhlak. Akhlak yang mulia akan membuat kedamaian pada sekeliling. 


Itulah 4 (empat) wasiat Sayyidina Ali pada putranya. Semoga bisa menjadi renungan dan instriopeksi diri. Aamien.


Dicatat oleh Nazlah Hasni

Comments