Amboy...Bumi Tempatmu Kini Berpijak Adalah Bumi Para Nabi

Amboy....Bumi Tempatmu Kini Berpijak Adalah Bumi Para Nabi.

Tanggal 5 September 2016 yang lalu, Irsyadul Ibaad, salah seorang ponakan, putra dari kakaknya suami, terbang ke Kairo dalam rangka menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar.

Sejak mendengar berita diterimanya Izzad, begitu sang ponakan biasa dipanggil, di Universitas islam tertua di dunia ini beberapa bulan yang lalu, saya sudah baper aja. Senang, bangga, terharu plus ada desiran dihati mudah-mudahan kelak salah satu atau 2 :) anak saya juga bisa menuntut ilmu disana.

Hmmm...
Mesir, Kairo, Al-Azhar, Laut Merah, Alexandria, Thursina, Sinai, Kebab :) sesungguhnya tidak asing lagi bagi saya. Terutama di hati, di pikiran dan di imajinasi saya. Mungkin karena pengaruh  dari dongeng ibu ketika saya kecil dulu, tentang Nabi-nabi yang hidup dan berjuang di Mesir seperti Nabi Yusuf As, Nabi Musa As dan Nabi Harun As. Atau mungkin juga karena saya menggemari karya-karya Kang Abik yang mana ada beberapa karya Kang Abik  yang berlatarbelakang Mesir, Kairo dan Al-Azhar.
Bisa jadi :)

Kemarin, Izzad memposting foto di grup keluarga ketika dia berziaroh ke makam Imam Syafi'i. Seperti diketahui Imam Syafi'i adalah salah satu dari empat imam madzhab yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i dan  Imam Hambali. Madzhab Syafi'i adalah yang banyak diikuti oleh umat islam Indonesia.

Melihat postingan foto makam Imam Syafi'i tersebut, memori saya terlempar pada biografi Imam Syafi'i  yang pernah saya baca. Imam Syafi'i lahir di Gaza Palestina, ketika itu kedua orang tua Imam Syafi'i hijrah dari Hijaz (sebutan untuk negeri Makkah dan sekitarnya) ke Gaza untuk bergabung dengan umat islam lain yang sedang berperang membela kebenaran islam di Asqalan Ghaza. Dilihat dari nasabnya, Imam Syafi'i adalah keturunan bangsawan Quraysi dan masih keluarga jauh Rasulullah SAW, nasab mereka bertemu di Abdul Manaf.
Imam Syafi'i sang mujtahid mutlak, penuntut dan pengembara ilmu ini akhirnya melabuhkan pengembĂ raan ilmunya di negeri Mesir setelah melakukan perjalanan ilmu mulai dari Makkah , tanah air nenek moyangnya lalu ke Madinah, Yaman, Baghdad dan terakhir di Mesir sampai wafatnya.

Negeri Mesir dimana sang ponakan kini menginjakkan kakinya disana, negeri yang di pilih Imam Syafi'i untuk melabuhkan jiwa raga sampai akhir hayatnya adalah bumi yang diberkati Allah SWT.
Ahli sejarah menyebut bahwa Mesir adalah sebuah negeri yang selalu menyambut para Utusan Allah SWT. Allah memuliakan negeri itu dengan menjadikannya sebagai rumah penyebaran agama samawi. Nabi Idris As hidup di Mesir, Nabi Ibrahim As pernah tinggal di Mesir dan menikahi seorang gadis Mesir (Hajar) yang akhirnya melahirkan Nabi Ismail As. Nabi Yusuf As tinggal di Mesir dan menjadikan Mesir sebagai tempat pengajaran dan pusat pemerintahan. Nabi Musa As dan Nabi Harun As melewatkan seluruh hidupnya di Mesir, Nabi Isa As dan ibunda Maryam juga pernah tinggal di Mesir.
Nabi Muhammad SAW juga beristrikan Mariyah al-Qibtiyah, gadis Mesir yang melahirkan Ibrahim, putra Kanjeng Nabi SAW.

Di Mesir pula terdapat lembah suci Thuwa di bukit Thursina, lembah dimana Nabi Musa As berbicara dengan Allah SWT dan menerima kitab suci Taurat. Lembah ini juga menjadi salah satu rute perjalanan Isro' Mi'roj  Kanjeng Nabi SAW dan beliau menyempatkan sholat 2 rokaat di lembah ini.

Mesir masa kini menjadi tempat berdirinya Perguruan Tinggi Islam tertua dan terbesar yang dikelola dari dana waqaf ummat dengan sangat amanah sehingga  mampu memberi beasiswa pada seluruh mahasiswanya yang berasal dari seluruh penjuru bumi, untuk mencetak mutiara-mutiara Islam yang akan memancarkan cahaya keimanan keseluruh penjuru dunia.

Ambooy begitu indah dan mulianya negeri yang hingga saat ini menjadi saksi bisu akan kesombongan Fir'aun yang pada akhirnya menelan sendiri segala kesombongannya.

Ambooy sungguh ambooy negeri tempatmu sekarang menuntut ilmu, Izzad. Semoga selalu dimudahkan dan dilancarkan segala urusanmu ya. Jangan lupa doakan adik-adikmu ini siapa tahu kelak bisa belajar juga di sana, di bumi yang disebut bumi para Nabi. Bukankah doa penuntut ilmu yang datang dari negeri yang jauh diijabah oleh Allah? InshaAllah bi idznillah.

Malang, 17 Oktober 2016

Bunfa Farhanah
Ditulis 17 September 2016

Comments

  1. Bener banget...udah banyak jejak rekam dan sejarah dari para nabi trdahulu yg mendiami mesir...
    Suka banget kalo dah brhubungan sama sejarah islam..

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Post a Comment