Memperingati Hari Santri Nasional 2016 (2) : Santri Dan Pesantrennya, Pesantren Dan Santrinya

Membahas dunia pendidikan Indonesia, tentu tidak bisa lepas dari Pesantren. Bisa dibilang pesantren adalah lembaga pendidikan khas Indonesia, bahkan eksistensinya dalam mendidik anak bangsa jauh sebelum bangsa ini memproklamasikan kemerdekaannya.

Sebut saja beberapa pesantren tua yang tetap eksis sampai kini, PP Langitan Tuban, berdiri tahun 1852 M, PP Lirboyo Kediri, berdiri tahun 1910 dan Pesantren Tebuireng Jombang, berdiri tahun 1899.
Salah seorang tokoh pergerakan nasional, Dr Soetomo yang juga salah satu pendiri Budi Utomo, mengatakan bahwa jauh sebelum kompeni mendirikan sekolah rakyat untuk pribumi, maka pesantrenlah yang mengambil peran mendidik pribumi.

Ditinjau dari arti kata menurut Badudu-Zain dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pesantren adalah tempat para santri belajar agama, semacam asrama dan sekaligus sekolah agama. Sedangkan kata santri sendiri memiliki beberapa arti. Ada yang berpendapat bahwa kata santri berasal dari bahasa sansekerta, cantrik, yang berarti seseorang yang selalu mengikuti gurunya untuk belajar.

Ada juga yang berpendapat bahwa kata santri berasal dari kata shastri (India) yang berarti seseorang yang mengerti kitab suci (budha).  Dan kalau menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan Badudu- Zain,  santri adalah orang yang pergi belajar mendalami agama pada suatu lembaga pendidikan khusus yang disebut pesantren.

Dalam kompleks lembaga pendidikan yang disebut pesantren ini, biasanya terdapat beberapa elemen
yaitu:

1. Asrama atau pondokan, yaitu tempat tinggal para santri yang mukim di pesantren. Selain menerima santri yang mukim, biasanya pesantren juga menerima santri kalong yaitu santri yang pulang ke rumah masing-masing setelah mengikuti pelajaran hari ini. Biasanya tempat tinggal santri kalong dekat dengan pesantren.

2. Masjid atau surau, selain sebagai tempat ibadah sholat dan mengaji, masjid atau surau pesantren juga digunakan sebagai sentra kegiatan para santri, mulai dari kegiatan pembiasaan ibadah hingga belajar mengajar mengkaji kitab-kitab agama yang disampaikan oleh sang guru/ustadz/ kiyai.

3. Santri, seperti telah disebutkan diatas, santri adalah orang yang menuntut ilmu agama ke pesantren.

4. Kyai,  Istilah kyai bukan berasal dari bahasa arab, namun berasal dari bahasa jawa. Masyarakat sendirilah yang menggelari seseorang dengan gelar kyai  berdasarkan usia, keluasan ilmu, kemuliaan akhlak dan ketakwaan pada Sang Maha Pencipta. Seseorang Kyai berkedudukan sentral dalam sebuah pesantren yaitu sebagai pemimpin atau pengasuh, pengambil keputusan, pengajar sekaligus suri tauladan bagi santri-santri.
Peran kiyai sangat penting dalam penanaman iman, penggemblengan ibadah, pembentukan akhlakul karimah dan pewarisan serta penyebaran ilmu bagi para santri.

5. Pengajaran kitab-kitab klasik.
Kitab-kitab klasik karangan para ulama pendahulu wajib diajarkan kiyai kepada santrinya.
Dalam kehidupan pesantren, Kitab-kitab klasik ini disebut kitab kuning.
Beberapa cabang ilmu yang diajarkan dalam pesantren adalah, nahwu, shorof, fikih, sejarah, hadist, balaghoh.
Gaya pengajaran kitab-kitab klasik ini melalui sistem sorogan.  Yaitu pembacaan kitab oleh kyai dan disimak oleh para santri.

***

Sebagai lembaga pendidikan tradisional yang asli produk nusantara, diharapkan agar pesantren lebih mengembangkan pemanfaatannya bagi pembentukan kualitas generasi muda bangsa.

Dan memang, sesuai perkembangan zaman, pesantren masa sekarang tidak melulu mengajarkan ilmu-ilmu agama, namun juga mengajarkan berbagai disiplin diluar ilmu agama , dengan tujuan agar para santri mempunyai keterampilan sebagai bekal hidup bermasyarakat.

Kini telah banyak berdiri lembaga pesantren modern yang tanpa menghilangkan ciri ketradisionalan, siap mencetak generasi yang selaras antara iman dan taqwa (imtaq) dan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Amin.


Wallahua'lam.

Malang, 25 Oktober 2016
Bunda Farhanah

( Dari berbagai sumber )

#onedayonepost



Comments

  1. Pengetahuan nih ^^
    Ponpes sekarang mah keren-keren. Santrinya tidak hanya dibekali ilmu akhirat saja. Tapi mereka para kyai juga membekali santrinya ilmu-ilmu dunia. Sehingga mereka bisa menghubungkan ilmu-ilmu tersebut. Hingga menjadi satu kesatuan yg utuh yang kemudian dijadikannya sebagai bekal hidup

    Hehe
    Keren kak tulisannya. Antika kurang bisa nulis yg beginian

    ReplyDelete
  2. Ilmu nih Mba ...

    Simple but ngena intinya ...

    Hehe thanks Mba tulisannya 😊

    ReplyDelete

Post a Comment