Menjadi Orang Pertama Yang Mendengar Kata Pertama



"Ini Avelus" kata Averroes sambil menunjuk dirinya sendiri, di suatu siang.

"Ini mama" kata Averroes lagi, sambil menunjukku.

"Itu mas Fafa" lanjut Averroes sambil menunjuk kakaknya, Ahfa, yang sedang sibuk dengan legonya.


**

Suatu sore di taman TK Anak Saleh.

"Ada cucing, Ma" tunjuk Averroes ketika ada seekor kucing lewat.

"Wah kucingnya lucu ya, bunyi suara kucing gimana dek" tanyaku.

"Meooom meooom meooom" jawab Averroes sambil memonyong-monyongkan mulutnya menirukan suara kucing.


**

Suatu pagi, keadaan rumah sepi karena ke tiga kakak sudah berangkat sekolah semua.

"Cacak uya mana, Ma?" Averroes bertanya padaku.

"Kakak Ula sekolah" jawabku

"Mas Ayiq mana, Ma? tanya Averroes lagi.

"Mas Eriq sekolah juga" jawabku sambil menahan senyum.

"Mas Fafa mana, Ma?" kembali Averroes bertanya.

"Sama, mas Ahfa juga sekolah" jawabku lagi, tetap sambil menahan senyum.

"Babah mana, Ma?

"Babah kerja" jawabku, kini sambil menciumnya gemas. Pertanyaan kok semacam petugas sensus saja hehehe.


**

"Ada cicak, Ma" katanya sambil menunjuk cicak di dinding.

"Wah iya ya betul ada cicak" jawabku, juga menatap dinding.  Ternyata sudah tahu cicak dia :).


**

Aku telah siap rapi dengan jilbab, karena akan pergi sebentar,

"Velus ndeyek, Ma" Averroes merajuk dengan mulut sedikit mewek ( ndeyek=nderek=ikut, jawa )

"Lho mama cuma sebentar kok, naik motor aja ini" jawabku. "nanti mama bawa oleh-oleh nggih"

"jih" Averroes yang tadi mewek sekarang tersenyum mendengar kata oleh-oleh.


**

Averroes berlarian di dalam rumah. Lalu "Bugh" terdengar suara sesuatu terjatuh, di susul suara cadel mengeluh, "aduh velus jatuuuutuhh, aciiit" katanya setengah menangis.

Hehe itu ungkapan Averroes bila kesakitan karena jatuh.


*******


Cerita di atas adalah petikan obrolan saya dengan Averroes, putra ke empat yang kini berusia 2 tahun 4 bulan.

Ya...sekarang ini adalah masa-masa yang sedang asyik-asyiknya dan menyenangkan bagi saya, bisa memperhatikan dan mendampingi Averroes merangkai kata-kata pertamanya menjadi kalimat pendek. Meski dengan cadel, namun apa yang di ucapkannya bisa saya tangkap dengan baik.

Kemampuan bahasa seorang anak, secara umum, akan berkembang sesuai dengan bertambahnya usia. Mulai yang bisanya hanya menangis ( usia 0-2 bulan), lalu mengoceh ( usia 3-6 bulan), lalu meniru dan mengucap satu suku kata semacam ma ma ma, ba ba ba, ca ca ca dan ya ya ya (usia 7-12 bulan), lalu mengucap satu kata utuh yang ada maknanya semacam mama atau papa (  usia 12 bulan keatas), lalu merangkai 2 (dua) kata menjadi kalimat sederhana semacam mimik cucu ( usia 18 bulan keatas ) dan akhirnya merangkai lebih dari 2 kata menjadi kalimat yang lebih lengkap (usia 24 bulan keatas) semisal adek mau mandi. Selain faktor usia, tentu peran lingkungan terutama orang tua, sangat berpengaruh dalam perkembangan bahasa anak. Anak yang sering diajak berkomunikasi biasanya lebih cepat perkembangan bahasanya.

Dan perkembangan bahasa Averroes kini, telah sampai pada tahap merangkai 2 atau 3 kata menjadi kalimat sederhana yang bisa dimengerti. Lucu sekali mengajaknya mengobrol. Karena masih terbatasnya kosakata yang diketahui, terkadang jawaban yang dilontarkannya membuat saya terpingkal-pingkal.

Satu hal yang sangat saya syukuri selama hampir 16 tahun menggeluti profesi sebagai emak :), adalah bahwa saya menjadi orang pertama yang mendengar suku kata maupun kata pertama yang terucap dari mulut ke empat buah hati dari fase ke fase. Mulai dari Ula, Eriq, Ahfa lalu kini si bungsu Averroes. Semua menakjubkan dan memiliki keunikan tersendiri. Sesuatu hal yang menunjukkan betapa sempurnanya maha karya dari Sang Pencipta yang disebut sebagai anak manusia ini.

Salah satu contohnya, anak pertama dan kedua, Ula dan Eriq, sejak kecil tidak begitu cadel. Artikulasinya jelas bahkan ketika mengucapkan suku kata ra. Sedangkan anak ketiga dan keempat, Ahfa dan Averroes, pengucapan untuk suku kata ra masih cadel. Namun dengan berjalannya waktu, cadel ini akan hilang sendiri. Terbukti Ahfa kini yang telah berusia 4, 5 tahun mulai berkurang cadelnya.

Demikianlah

Wallahua"lam

Malang, 1 Desember 2016

Bunda Farhanah



#onedayonepost
#Catatan_kegiatan_sehari-hari

Comments

  1. Nikmatnya jadi ibu ya bun farhanah:)

    ReplyDelete
  2. jadi baper, pengen dipanggil ibu hiksss
    terus nulis bunda.. yg sering2 nulis parenting yaa hehe

    ReplyDelete
  3. Ini bakal jadi ilmu tuk para bunda, dan calon bunda nih...juga ilmu calon ayah yg siap di ajarin ke bundanya...

    Makasih mbak postingannya

    ReplyDelete
  4. Wah ... jadi pingin punya anak lagi =D
    hahaha

    ReplyDelete

Post a Comment