"Qobiltu Nikahaha wa Tazwijahaa bi Mahrir
Madzkuurii Halan."
Masih terpeta jelas di pelupuk mata. Tepat 19 tahun
lalu, pada tanggal yang sama seperti hari ini, dengan menggenggam erat tangan
Pamandaku sebagai wali nikah, engkau lancar merapal ijab kabul.
Saah!
Sedetik kemudian, hadirin yang menyaksikan serempak
membumbungkan doa terbaik untuk sebuah perjanjian yang baru saja terucap.
Begitu pun juga dengan malaikat-malaikat yang hadir, ikut berdengung
melafadzkan doa-doa.
Sejak detik itu resmilah kita menjadi suami istri.
Engkau telah mengambilku dari ayah dengan tidak main-main melainkan melalui
sebuah perjanjian yang disebut dalam KitabNya sebagai Mitsaqon Gholidzo
(perjanjian yang kuat).
Janji pernikahan adalah sakral sampai-sampai Allah
menyamakan seperti ketika Dia mengambil
perjanjian dengan para Nabi. Al-Quran mencatat ada tiga perjanjian yang disebut
sebagai Mitsaqon Gholidzo.
Pertama, dalam Surat An-Nisa ayat 21 tentang
Pernikahan: Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, Padahal sebagian kamu
telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. dan mereka
(isteri-isterimu) telah mengambil dari kamu Perjanjian yang kuat. (QS.
An-Nisa:21).
Kedua, Dalam Surat An- Nisa ayat ayat 154 tentang
perjanjian Allah dengan kaum Yahudi: Dan telah Kami angkat ke atas (kepala)
mereka bukit Thursina untuk (menerima) Perjanjian (yang telah Kami ambil dari)
mereka. dan Kami perintahkan kepada mereka: “Masuklah pintu gerbang itu sambil
bersujud”, dan Kami perintahkan (pula) kepada mereka: “Janganlah kamu melanggar
peraturan mengenai hari Sabtu”, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian
yang kokoh. (QS An-Nisa: 154)
Ketiga, Dalam Surat Al-Ahzab ayat 7, yang merupakan
perjanjian Allah dengan para Nabi: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil
Perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan
Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka Perjanjian yang teguh.
(QS Al-Ahzab:7)
Mitsaqon Gholidzo, memahamkan kita bahwa pernikahan
tak hanya sebagai penghalalan terhadap yang haram. Ini adalah janji cinta suci
yang agung. Berbekal Mitsaqon Gholidzo yang kau rapal dengan jantung bergetar,
engkau membawaku yang asing bagimu dan begitu pun engkau asing bagiku, ke dalam
hidupmu dengan hati-hati dan penuh tanggung jawab. Seakan-akan aku adalah kaca
yang mudah retak atau bunga mawar yang indah dengan kelopak yang rapuh yang
sekali sentak langsung hancur.
Mitsaqon Gholidzo memahamkan kita bahwa pernikahan
bukanlah untuk sehari dua. Tapi untuk selamanya sampai kelak bertemu kembali di
surga.
Hanya lelaki sejati yang sanggup mengucapkan perjanjian seberat Mitsaqon Gholidzo serta siap sedia mengemban tanggung jawab yang dibebankan di pundaknya.
Terimakasih selalu menggigit kuat-kuat Mitsaqon
gholidzo dengan gerahammu.
Terimakasih selalu menggenggam teguh Mitsaqon
Gholidzo yang ketika kau ucap, Arsy-Nya langsung bergetar.
Teriring doa semoga Robbku dan Robbmu selalu
memberkahi langkah-langkahmu dan kita.
Amin.
Barokallah Bunda Asni dan keluarga... Semoga Allah selalu menjaga dalam sakinah, mawaddah dan Rohmah hingga jannah
ReplyDeleteSamawa until jannah mba
ReplyDelete