Dari Dua Menjadi Seribu
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih."
Ayat ini
sangat populer. Sering dilantunkan dan dikutip umat Islam dalam berbagai
kesempatan. Terkenal dengan sebutan ayat "bersyukur".
Berdasar ayat tersebut, bersyukur dijadikan sebagai salah satu upaya untuk menambah nikmat dan rejeki.
Semakin bersyukur semakin bertambah nikmat. Sebaliknya, mengeluh akan menyebabkan tercerabutnya nikmat.
Ini janji Allah dan Allah sebaik-sebaik penunai janji. Fix. Mau
bersyukurnya seikhlas hati atau setengah hati, pokoknya bersyukurlah
saja dahulu.
By the way, nikmat yang bagaimana yang harus disyukuri?
Harta kah? Rumah megah kah? Anak-anak kah?
Harta kah? Rumah megah kah? Anak-anak kah?
Jawabnya: Semua tanpa terkecuali. Nikmat harta, keluarga, bernapas, sehat, makan minum, medsosan. Termasuk
nikmat kentud dan BAB. Lha gimana, nggak bisa kentut atau BAB perut jadi
kembung, makan minum tak enak tidur tak nyenyak. Bisa -bisa dilarikan
ke RS 😭.
Wes pokoknya nikmat semua-mua. Amat terlalu sangat panjang jika ditulis
di sini. Bahkan alim ulama pun mengatakan bahwa sakit pun adalah
nikmat. Karena sebagai penggugur dosa.
Lalu bagaimana dengan nikmat shalat? Mungkin sebagian beranggapan bahwa shalat adalah kewajiban. Padahal kalau direnungkan, shalat juga adalah nikmat yang harus disyukuri. Ia adalah doa dan merupakan salah satu cara berkomunikasi kepada Allah.
Pirtinyiinyi: sudahkah kita bersyukur atas nikmat bisa shalat?
Shalat itu bila tidak dilatih dan dipaksakan, beraaat, Maemunah.
Padahal shalat adalah tiang agama dan amalan yang mula-mula akan dihisab
kelak.
Pernah baca atau dengar kisah Sayyid Ali Zainal Abidin? Beliau adalah cicit Rasulullah. Ali putra Husein putra Fathimah (dengan
Ali bin Abi Thalib) binti Rasulullah.
Ali cicit Rasul, punya
gelar yang luar biasa yaitu Zainal Abidin. Artinya nggak
tanggung-tanggung: perhiasan orang yang taat beribadah. Di kemudian hari
gelar Zainal Abidin ini lebih terkenal dari namanya sendiri.
Tentu ada sebab musababnya kenapa gelar agung tersebut dinisbahkan pada Ali bin Husein. Apakah kiranya?
Yak anda betul 😏. Karena Sayyid Ali bin Husein setiap malamnya mampu mendirikan seribu shalat dengan khusuk.
Uwow Masyaallah. Kita ini tidak ketinggalan yang lima wajib saja sudah
baghus. Sayyid Ali malah seribu, di luar shalat wajib tentunya.
Ada yang penasaran nggak, bagaimana Ali bin Husein bisa melaksanakannya?
Ternyata jawabnya ya persis seperti ayat yang telah ditulis di awal. BERSYUKUR.
Jadi setiap kali habis menunaikan shalat baik wajib atau sunnah, Ali Zainal Abidin selalu bersyukur.
"Terimakasih Ya Robb, aku bisa shalat." Begitulah yang diucapkannya.
Karena selalu bersyukur itulah, maka Allah menganugerahan Sayyid Ali
bin Husein, kenikmatan dan mudah dalam melaksanakan shalat. Dari yang
awalnya "hanya" shalat wajib dan dua rakaat shalat sunnah, lama-lama
terus bertambah dan terus bertambah hingga mampu menunaikan seribu
rakaat setiap malam.
#selfreminder
Saya bersyukur masih diberi kesadaran untuk selalu bersyukur ...
ReplyDeletealhamdulillah ...
terima kaih atas tulisannya, Mbk
Mantap sekali Kakak
ReplyDelete#semangat
Keajaiban bersyukur
ReplyDeletealhamdulillah, semoga kita selalu penuh dengan rasa syukur dg nikmatNya :)
ReplyDeletealhamdulillah jaman sekarang nama zainal abidin itu banyak dibremehkan karena kuno, tetapi mereka tidak tahu arti di dalamnya luar biasa....
ReplyDeleteSyukurku Bahagiaku, salah satu judul karyaku, hehe
ReplyDeleteSalam dari asrama Nottingham
Kunci dalam kehiduoan ini memang selalu bersyukur atas semuanya. Hidup jadi nyaman dan tenang.
ReplyDeleteTerima kasih pengingatnya.
Salam kenal dari Nottingham.