Nabi Isa diutus menjadi Nabi dan Rasul di Bukit Zaitun.
Semakin bertambah usia, Isa as mulai suka menyepi dan merenung akan diri sendiri, kaumnya dan alam raya ini. Riwayat yang umum menyebutkan Isa as diangkat menjadi Nabi pada usia 30 di bukit Zaitun ketika ia seorang diri sedang merenung.
Nabi Isa as pun mulai berdakwah menyampaikan risalah Allah, menegakkan tauhid, menyeru untuk mengerjakan perintah dan mejauhi larangan Allah serta mengajak kaumnya kembali kepada kemurnian ajaran Taurat yang sudah banyak diselewengkan. Awalnya dakwah ini tidak mendapat respon yang baik, bahkan ditentang karena sudah banyak sekali pendeta-pendeta (rahib) yang mengubah ketentuan sesuai kehendak dan kepentingan sendiri. Yang halal jadi haram, yang haram jadi halal dan seterusnya.
Semakin bertambah usia, Isa as mulai suka menyepi dan merenung akan diri sendiri, kaumnya dan alam raya ini. Riwayat yang umum menyebutkan Isa as diangkat menjadi Nabi pada usia 30 di bukit Zaitun ketika ia seorang diri sedang merenung.
Nabi Isa as pun mulai berdakwah menyampaikan risalah Allah, menegakkan tauhid, menyeru untuk mengerjakan perintah dan mejauhi larangan Allah serta mengajak kaumnya kembali kepada kemurnian ajaran Taurat yang sudah banyak diselewengkan. Awalnya dakwah ini tidak mendapat respon yang baik, bahkan ditentang karena sudah banyak sekali pendeta-pendeta (rahib) yang mengubah ketentuan sesuai kehendak dan kepentingan sendiri. Yang halal jadi haram, yang haram jadi halal dan seterusnya.
Para pendeta tersebut menyuruh bani Israil untuk menentang Nabi Isa.
Mereka tak percaya akan ajaran Nabi Isa dan memintanya menunjukkan mukjizat. Atas izin Allah, Nabi Isa memiliki beberapa mukjizat yang membuat kaumnya berdecak kagum.
Mukjizat Nabi Isa as antara lain:
1. Membuat patung burung dari tanah liat, dan atas izin Allah membuatnya menjadi hidup dan terbang.
2. Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak seperti sedia kala.
3. Menyembuhkan orang buta sehingga bisa melihat.
4. Menghidupkan orang yang sudah meninggal.
Hawariyyun
Nabi Isa memiliki sahabat (pengikut) sekaligus murid yang berjumlah dua belas (12) yang disebut Hawariyyun. Mereka antara lain Barnabas, Matius, Yohanes, Tadius, Philipus, Lucas, Yudas Iskariot.
Pernah suatu ketika, Nabi Isa dan 12 pengikutnya sedang melakukan perjalanan. Di sebuah padang pasir yang kering dan gersang bekal mereka habis. Para pengikut mulai mengeluh lapar dan haus. Nabi Isa berdoa kepada Allah untuk menurunkan hidangan dari langit. Allah mengabulkan permintaannya dengan syarat apabila ingkar akan terkena azab yang sangat berat yang belum pernah ditimpakan kepada siapapun.
Nabi Isa Diangkat ke Langit
Sumber artikel : https://www.muslimidia.com/2017/03/kisah-nabi-isa-as.html
Semakin lama, dakwah Nabi Isa semakin melebar dan
menjadi ancaman bagi pendeta/rahib dan Penjajah Romawi. Waktu itu Herodes sudah meninggal dan
diganti oleh penerusnya. Mereka bersekongkol dan menyusun rencana untuk membunuh Nabi Isa. Diburulah Nabi Isa dan rombongan pengikutnya oleh tentara Romawi dan sekelompok Rahib serta bani Israil yang membenci Nabi Isa as.
Tapi ada di antara Hawariyyun yang menjadi penghianat. Dialah Yudas Iskariot (Yahudza) yang membocorkan dimana Al-Masih bersembunyi. Mendengar informasi itu, Tentara Romawi langsung bergerak.
Ketika golongan pemburu sudah dekat, Allah mengangkat sang Kalimatullah dan menjadikan Yudas Iskariot serupa dengan Nabi Isa as. Akhirnya disaliblah Yudas dan meninggallah ia di tiang salib.
Tapi mereka (bani Israil, tentara Romawi dan rahib/pendeta) ragu dan bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang mereka salib? Apakah Isa atau Yudas, atau jangan-jangan orang yang lainnya lagi?
Perkara kebingungan ini terekam dalam Injil Lucas:
“Ketika mereka sedang berbincang soal hal itu, tiba-tiba Isa sendiri yang berdiri di tengah-tengah mereka. Ia berkata pada mereka, ‘salam sejahtera untuk kalian.’ Mereka pun kaget, takut, dan mengira sedang melihat roh. Isa pun bertanya kepada mereka, ‘mengapa kalian terlihat kebingungan? apa yang sedang berkecamuk di dalam pikiran kalian? lihatlah kedua tangan dan kedua kakiku. Ini aku. Periksalah aku dan lihatlah. Toh itu tidak punya daging dan tulang, seperti yang kalian lihat sekalian.’ Ketika mengatakan itu, Isa menunjukkan kedua tangan dan kakinya pada mereka. Ketika mereka masih belum percaya dan masih terheran-heran, Isa berkata kepada mereka, ‘apakah kalian punya makanan disini?’ Mereka pun menghidangkan sebagian ikan bakar dan sedikit madu. Isa pun mengambilnya dan memakan di hadapan mereka.
Melihat kenyataan itu, semua orang pun menjadi kebingungan. Orang-orang berkata, “ia kan sudah disalib?!” Mereka benar-benar melihat kejadian itu dengan mata kepala sendiri. Menurut kaum Hawariyyun, mereka sendiri yang menemui Isa setelah kejadian penyaliban itu lengkap dengan jasad dan rohnya dalam keadaan hidup dan diberkati rezeki. Mereka tidak menemukan penjelasan mamadai atas kontradiksi ini selain apa yang mereka katakan, “dia disalib, meninggal, dikebumikan, kemudian dibangkitkan di tengah-tengah orang yang sudah mati.”
Lalu beratus tahun kemudian Alquran datang untuk menjawab semua pertanyaan itu. Ketidakjelasan pun hilang. Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 157
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ
Artinya:
dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.
Surat An-Nisa ayat 158
Artinya:
Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Jadi jelaslah yang disalib bukan Nabi Isa (karena Nabi Isa diangkat ke langit oleh Allah), melainkan seseorang yang diserupakan dengannya.
Tentang siapa yang diserupakan (dengan Isa as) dan pengangkatan Nabi Isa ke langit ini, ada juga riwayat lain dari Ibnu Abbas yang menceritakan:
Ketika orang-orang Yahudi dan tentara Romawi mengepung rumah Nabi Isa ‘alaihissalam. Nabi Isa di dalam rumah bersama 12 murid-muridnya. Lalu datanglah wahyu, bahwa Nabi Isa akan diangkat dan salah satu diantara murid-murid beliau akan diserupakan dengan beliau.
Wallahua'lam
Tulisan lain tentang Kisah Nabi Isa as
1. Keluarga Imron
2. Maryam, Anak yang dinadzarkan
3. Kelahiran Nabi Isa as
4. Bagaimana Hawariyyun Sepeninggal Nabi Isa
5. Turunnya Nabi Isa ke Bumi
Mereka tak percaya akan ajaran Nabi Isa dan memintanya menunjukkan mukjizat. Atas izin Allah, Nabi Isa memiliki beberapa mukjizat yang membuat kaumnya berdecak kagum.
Mukjizat Nabi Isa as antara lain:
1. Membuat patung burung dari tanah liat, dan atas izin Allah membuatnya menjadi hidup dan terbang.
2. Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak seperti sedia kala.
3. Menyembuhkan orang buta sehingga bisa melihat.
4. Menghidupkan orang yang sudah meninggal.
Hawariyyun
Nabi Isa memiliki sahabat (pengikut) sekaligus murid yang berjumlah dua belas (12) yang disebut Hawariyyun. Mereka antara lain Barnabas, Matius, Yohanes, Tadius, Philipus, Lucas, Yudas Iskariot.
Pernah suatu ketika, Nabi Isa dan 12 pengikutnya sedang melakukan perjalanan. Di sebuah padang pasir yang kering dan gersang bekal mereka habis. Para pengikut mulai mengeluh lapar dan haus. Nabi Isa berdoa kepada Allah untuk menurunkan hidangan dari langit. Allah mengabulkan permintaannya dengan syarat apabila ingkar akan terkena azab yang sangat berat yang belum pernah ditimpakan kepada siapapun.
Nabi Isa Diangkat ke Langit
Sumber artikel : https://www.muslimidia.com/2017/03/kisah-nabi-isa-as.html
Tapi ada di antara Hawariyyun yang menjadi penghianat. Dialah Yudas Iskariot (Yahudza) yang membocorkan dimana Al-Masih bersembunyi. Mendengar informasi itu, Tentara Romawi langsung bergerak.
Ketika golongan pemburu sudah dekat, Allah mengangkat sang Kalimatullah dan menjadikan Yudas Iskariot serupa dengan Nabi Isa as. Akhirnya disaliblah Yudas dan meninggallah ia di tiang salib.
Tapi mereka (bani Israil, tentara Romawi dan rahib/pendeta) ragu dan bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang mereka salib? Apakah Isa atau Yudas, atau jangan-jangan orang yang lainnya lagi?
Perkara kebingungan ini terekam dalam Injil Lucas:
“Ketika mereka sedang berbincang soal hal itu, tiba-tiba Isa sendiri yang berdiri di tengah-tengah mereka. Ia berkata pada mereka, ‘salam sejahtera untuk kalian.’ Mereka pun kaget, takut, dan mengira sedang melihat roh. Isa pun bertanya kepada mereka, ‘mengapa kalian terlihat kebingungan? apa yang sedang berkecamuk di dalam pikiran kalian? lihatlah kedua tangan dan kedua kakiku. Ini aku. Periksalah aku dan lihatlah. Toh itu tidak punya daging dan tulang, seperti yang kalian lihat sekalian.’ Ketika mengatakan itu, Isa menunjukkan kedua tangan dan kakinya pada mereka. Ketika mereka masih belum percaya dan masih terheran-heran, Isa berkata kepada mereka, ‘apakah kalian punya makanan disini?’ Mereka pun menghidangkan sebagian ikan bakar dan sedikit madu. Isa pun mengambilnya dan memakan di hadapan mereka.
Melihat kenyataan itu, semua orang pun menjadi kebingungan. Orang-orang berkata, “ia kan sudah disalib?!” Mereka benar-benar melihat kejadian itu dengan mata kepala sendiri. Menurut kaum Hawariyyun, mereka sendiri yang menemui Isa setelah kejadian penyaliban itu lengkap dengan jasad dan rohnya dalam keadaan hidup dan diberkati rezeki. Mereka tidak menemukan penjelasan mamadai atas kontradiksi ini selain apa yang mereka katakan, “dia disalib, meninggal, dikebumikan, kemudian dibangkitkan di tengah-tengah orang yang sudah mati.”
Lalu beratus tahun kemudian Alquran datang untuk menjawab semua pertanyaan itu. Ketidakjelasan pun hilang. Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 157
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ ۗوَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ ۗمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۢ ۙ
Artinya:
dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.
Surat An-Nisa ayat 158
بَلْ رَّفَعَهُ اللّٰهُ اِلَيْهِ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
Artinya:
Tetapi Allah telah mengangkat Isa ke hadirat-Nya. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Jadi jelaslah yang disalib bukan Nabi Isa (karena Nabi Isa diangkat ke langit oleh Allah), melainkan seseorang yang diserupakan dengannya.
Tentang siapa yang diserupakan (dengan Isa as) dan pengangkatan Nabi Isa ke langit ini, ada juga riwayat lain dari Ibnu Abbas yang menceritakan:
Ketika orang-orang Yahudi dan tentara Romawi mengepung rumah Nabi Isa ‘alaihissalam. Nabi Isa di dalam rumah bersama 12 murid-muridnya. Lalu datanglah wahyu, bahwa Nabi Isa akan diangkat dan salah satu diantara murid-murid beliau akan diserupakan dengan beliau.
Nabi
Isa menawarkan kepada murid-muridnya siapa yang mau wajahnya diserupakan dengan
beliau, kelak dia akan masuk surga. Maka murid beliau yang paling muda
menawarkan diri. Lalu Nabi Isa diangkat (ke Langit), dia (murid yang paling muda) diserupakan dengan Nabi Isa kemudian
dibunuh oleh orang-orang Yahudi.
Jadi (menurut riwayat ini) yang diserupakan bukan murid yang berkhianat.
Jadi (menurut riwayat ini) yang diserupakan bukan murid yang berkhianat.
Wallahua'lam
Tulisan lain tentang Kisah Nabi Isa as
1. Keluarga Imron
2. Maryam, Anak yang dinadzarkan
3. Kelahiran Nabi Isa as
4. Bagaimana Hawariyyun Sepeninggal Nabi Isa
5. Turunnya Nabi Isa ke Bumi
Comments
Post a Comment