Refleksi Maulid Nabi 1441 H (5): Siapa Tak Sayang Tak Akan disayang

 "Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi." (HR. Bukhari)


Bagi anda para orangtua, baik yang baru, lama ataupun yang masih calon, rasanya hadist di atas penting untuk selalu diingat-ingat.  

Ingin anak-anak menyayangi kita, maka kuncinya sayangilah mereka dengan tulus, karena siapa tak sayang tak akan disayang. 

Diriwayatkan, Nabi sangat menyayangi Hasan dan Husain. 

"Bagaimana tidak, bagiku mereka adalah selasih dunia. Kuteguk aroma mereka," jawab beliau ketika ada sahabat bertanya apakah Rasulullah mencintai keduanya (Hasan dan Husain). 

Begitu luar biasanya cinta Rasulullah pada cucu-cucunya, sehingga ketika beliau sedang khutbah lalu ada salah satu dari keduanya datang dengan langkah satu dua dan terjatuh, beliau akan turun dari mimbar, menggendongnya dan mendudukkannya di hadapan.

Juga ketika Nabi sedang sujud dalam salat, lalu ada cucu duduk di punggungnya, maka beliau tak akan bangkit sampai sang cucu turun sendiri (dari punggung beliau).

Nabi juga tak segan memeluk, menimang-nimang atau mencium cucu-cucunya. Pada masa itu, hal ini adalah sesuatu yang aneh di kalangan pria Arab. Pemandangan rumah tangga Nabi yang penuh kasih sayang, kelembutan dan cinta kasih pada anak-anak sangat kontras dengan tradisi kala itu. Rata-rata pria Arab lebih mengedepankan kharisma dan kering nuansa kasih sayang. 

Salah seorang pemuka suku Tamim pernah datang mewakili kaumnya untuk berbaiat pada Rasulullah, terheran-heran ketika melihat Nabi menciumi Hasan dan Husain.

"Kau menciumi anak-anak? Demi Allah aku mempunyai sepuluh anak, tapi tak pernah menciumi mereka," ucapnya.

"Siapa tak sayang, tak akan disayang," sahut Nabi menyindir kekerasan dan kekakuan hati orang tersebut.

Bila ditelaah lebih jauh, hadis  "Barangsiapa yang tidak menyayangi, maka tidak akan disayangi," ini bisa diaplikasikan dalam semua praktek  hubungan kita dengan sesama makhluk Allah. Tidak terbatas pada keluarga dan putra-putri saja, tapi juga kepada manusia lain, hewan bahkan tumbuhan. Karena pada hakikatnya, inti ajaran Islam adalah kebagusan akhlak dan berkasih sayang.

Jangan menuntut disayangi jika tak menyayangi.

Jangan meminta dikasihi jika tak mengasihi. 


Wallahua'lam

Malang, 25 Oktober 2020

HappyMaulid

Comments