Antara Emas, Buku dan Parenting (2): Jangan Meninggalkan Generasi Yang Lemah

Antara Emas, Buku dan Parenting (2)

Tindakan apa pun yang kita lakukan dalam hidup ini, hendaknya diawali dengan niat yang baik dan membaca Basmalah. Begitulah yang selalu diajarkan orang tua dan para guru kita dahulu, Karena hanya dengan demikian, semua yang kita lakukan, otomatis bernilai ibadah.

Termasuk dalam hal menabung emas.

Bila dilihat secara kasat mata, membeli emas itu, apalagi perhiasan, apalagi rutin setiap bulan, terkesan kedunyan, menumpuk-numpuk harta. Sudah beli kok beli lagi, nggak ada puasnya. Kenyataannya, memang itulah mungkin anggapan sebagian orang.

Maka dari itu selalu luruskan niat, bahwa tujuan membeli emas, apa pun bentuknya, adalah untuk menabung, mengamankan aset, ibadah haji, masa tua dan tentunya backing dana untuk pendidikan anak.

Tentu tidak lupa untuk mengeluarkan zakatnya jika sudah sampai pada nishob, yaitu telah mencapai 85 gram (emas 24 k) dan menetap selama satu tahun/haul. (Untuk lebih lengkapnya, mengenai bab zakat ini, dapat anda tanyakan kepada ustad yang lebih paham)

Islam sangat memperhatikan pembinaan generasi penerus. Allah telah berpesan dalam Al-Quran, setidaknya  kita jangan sampai meninggalkan anak-anak yang lemah.

Hal ini termaktub dalam surat An-Nisa ayat 9. Yang terjemahannya, saya kutipkan di bawah ini:

 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Menurut para ulama, generasi lemah yang dimaksud adalah lemah akidahnya, ibadahnya, ilmunya dan tentu ekonominya.

Lemah akidah. Yang dimaksud adalah lemahnya keimanan terhadap Allah SWT, sehingga bisa jadi ia akan menyekutukan Allah. Naudzubillah.

Lemah ibadah.  Jangan sampai meninggalkan anak yang lemah ibadahnya. Karena orang yang istiqomah dalam ibadahnya, inshaAllah akan bahagia dan punya pegangan dalam hidupnya serta tidak mudah terintenvensi oleh orang lain.

Lemah ilmu. Agama Islam sangat menjunjung ilmu dan pengetahuan. Karena ilmu adalah bekal dalam menjalani hidup. Seperti  yang telah dinyatakan oleh Imam Syafii

 "Barangsiapa menginginkan sukses dunia hendaklah diraihnya dengan ilmu dan barangsiapa menghendaki sukses akherat hendaklah diraihnya dengan ilmu, barangsiapa ingin sukses dunia akherat hendaklah diraih dengan ilmu”.

Lemah ekonomi. Jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah ekonomi, supaya mereka dapat bermartabat di atas kaki sendiri dan tidak menjadi beban bagi orang lain.

Nah, menabung emas adalah salah satu cara dalam rangka supaya, sedapat mungkin, orang tua tidak meninggalkan generasi yang lemah, terutama iman dan ilmunya.

Sedikit demi sedikit, sesuai kemampuan, lama-lama akan menjadi bukit. Dengan demikian, orang tua bisa lebih tenang dalam mempersiapkan pendidikan buah hati agar mereka menjadi manusia yang saleh-muslih. Aamien.

Semoga Allah memudahkan para orang tua yang telah tulus ikhlas mendidik putra-putri dalam koridor keimanan. Amien.

Malang, 26 Desember 2020

#ParentingSharing

#BukuFulldaySchoolSejati

Comments