Memaafkan Adalah Healing Terbaik (1)


Memaafkan Adalah Healing Terbaik (1)

Mumpung masih suasana lebaran nih, yuk bahas sedikit tentang memaafkan sebagai healing terbaik.
Beberapa hari yang lalu ada yang curhat, "Bun, kenapa, ya, rasanya sulit memaafkan seseorang yang menyakiti kita?"

Aku menarik napas dan membuangnya pelan-pelan, mencoba memahami yang dirasakannya, sesakit apa sehingga tak mudah memberi maaf.

Lalu dengan macak bijak aku mulai menghibur hatinya, "Memaafkan adalah healing terbaik dan utama."

"Maksudnya, Bun?"

"Kata healing kan lagi trend saat ini dan dipakai di mana-mana, makan enak, healing, halan-halan, healing, kumpul keluarga, healing, tidur pun healing. Tidak salah memang, karena hal-hal menyenangkan yang berpotensi bikin fresh, menghibur hati, bisa disebut healing," jelasku.

"Kalau secara pskologis, sih, atau kejiwaan/mental, healing memiliki makna khusus: penyembuhan atau pemulihan.
Dari apa? Dari hal-hal yang melukai hati.

Faktor-faktor yang menyebabkan hati terluka bisa macam-macam. Umumnya karena kecewa (dibohongi orang, ditipu, dilecehkan, dibully.dan bla bla bla). Seperti pada kasusmu yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain. Selain itu, kecewa juga bisa terjadi karena kenyataan tak sesuai harapan.

Dari sisi inilah, bisa dikatakan bahwa memaafkan adalah healing terbaik, pertama dan utama.
Dengan memaafkan, baik memaafkan diri sendiri atau orang lain (yang mengecewakan kita) maka hati menjadi lapang, legowo, mudah berdamai (acceptance) terhadap apa yang sudah terlanjur terjadi.

Kalau sudah begitu, maka hati akan sehat. Kalau hati sehat, maka tubuh dan jiwa akan sehat, sehingga mudah move on dan melanjutkan hidup dengan mengisinya dengan kebaikan-kebaikan."

Temanku itu ngangguk-ngangguk. Sampai di sini semoga bisa dipahami.

Memang secara teori gampang ya, mudah diucapkan atau ditulis😁.
Prakteknya? Syusaah bener, ada yang butuh waktu lama untuk menyembuhkan luka hati. Pantas saja Sayyidina Ali bin Abi Tholib memberi nasihat: "Memaafkan adalah kemenangan terbaik." Karena ketika berhasil memaafkan, sejatinya kita telah memenangkan pertarungan, termasuk mengalahkan ego diri sendiri.

Semoga kita dimudahkan segala urusan.
Malang, 12 Mei 2022/11 Syawal 1443 H
To be Continued

Comments