Memaafkan Adalah Healing Terbaik (2): Mengurangi Interaksi Dengan Yang Pernah Menyakiti Sebagai Kiat Move On




Memaafkan Adalah Healing Terbaik (2): Mengurangi Interaksi Dengan Yang Pernah Menyakiti Sebagai Kiat Move On.

Kiat ini bener, lho, dan memang terbukti ampuh sebagai salah satu ikhtiyar penunjang healing atau pemulihan dari luka hati. 

Jadi mengurangi interaksi itu bukan berarti dendam atau tidak memaafkan. Bukan pula memutus tali silatilurahmi, semoga jangan sampai, ya, kita memutus silaturahmi. Kan katanya, silatutahmi dapat memanjangkan usia dan memperlancar rejeki, ya kan.

Yaa kiat ini sekedar supaya tetap "waras" dan meminimalisir munculnya kenangan tak nyaman yang berpotensi membuka luka lama.


Terus, ada teman nanya, "Kalau ketemu tiap hari, gimana cara mengurangi interaksinya, Bun?"


Eem, memang sih, akan lebih mudah prosesnya bila orang yang menyakiti kita berdomisili atau lokasinya tidak terlalu dekat. Nah, kalau teman kantor, sekampus apalagi tetangga yang notabene ketemu tiap hari, gimana, dong? 


Saya coba menjawabnya begini: bisa dengan tetap senyum atau pasang muka ramah jika berpapasan (walau sulit kali!), tanpa say hello atau basa-basi yang tak penting. Bisa juga dengan tetap berkirim hantaran di momen-momen penting tertentu (ini mungkin akan lebih sulit, ya, karena tentunya kita lebih ikhlas berkirim hadiah pada orang yang baik pada kita). Atau bisa cara-cara lain yang sekiranya indah dan damai yang mudah kita lakukan.


Begitulah....


Akhirnya, mari kita tutup dengan saling mendoakan kebaikan bagi sesama. Aamien.


Malang, 15 Mei 2022/ 13 Syawal 1443 h

Comments