Haid Pertama Bagi Remaja Putri, Parenting Sharing

Catatan ini, untuk anak gadisku dan anak gadis lainnya di mana pun berada.


Kak, mama masih ingat peristiwa di suatu siang, 8 tahun yang lalu, ketika kamu SMP.

"Ma, aku mencret lagi di celana!" curhatmu dengan wajah yang cemas. Kau baru saja keluar kamar mandi dan menunjukkan celana dalammu.

"Waduh, kenapa, ya? Gara-gara makan pedes lagi, kan?" tanya mama curiga. 

Lalu mama ikut memeriksa "sesuatu" berwarna coklat kehitaman di celana dalam itu. Sontak senyum mama mengembang, antara kaget dan senang, "Ini sih bukan mencret, Kak. Ini darah menstruasi!"

"Iya gitu? kok warnanya coklat dan perutku sakit?dari kemarin melilit-lilit? aku pikir karena kebanyakan makan sambal," sahutmu polos.

"Haha." Kali ini mama tertawa. Oalah nduk, sudah kelas dua SMP ternyata belum paham apa itu menstruasi. Padahal mama sudah pernah kasih edukasi tentang menstruasi. Misalnya, mama pernah bilang kalau menstruasi itu proses alamiah pada setiap perempuan. Biasanya pertama kali muncul di usia 10-15 tahun. Biasanya didahului dengan beberapa gejala kayak perut melilit, payudara sakit jika disentuh atau gejala lain yang bisa saja berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Warna darah yang keluar, coklat atau merah kehitaman (berbeda dengan darah segar). Tapi, yah namanya juga masih pertama kali, jadi wajar kalau darah yang berwarna kecoklatan kamu kira mencret :D.

Kemudian mama membantumu menyiapkan celana dalam bersih berikut pembalut. Sebenarnya kamu sudah sering melihat mama memakai pembalut ketika datang bulan, tapi di momen ini tetap mama ajari bagaimana memasang pembalut yang benar. 

"Ayo balik ke kamar mandi. Cebok yang bersih lalu pakai ini," pinta mama setelah pembalut terpasang dengan baik di celana. 

Malamnya, mama sempatkan bicara dari hati ke hati padamu. Mama jelaskan, bahwa dengan mendapat menstruasi, kakak sudah akil baligh dan selangkah maju menjadi manusia dewasa dengan segala hak dan kewajiban yang melekat sesuai syariat, dengan demikian kakak sudah "menanggung" sendiri segala konsekuensi terhadap apa yang dilakukan, baik buruknya, manfaat mudharatnya dan semacamnya. Misalnya jika meninggalkan salat, dosa ditanggung sendiri, begitu juga bila melaksanakan salat akan mendapat pahala. 

Selain itu, mama juga menyinggung tentang pubertas pada tubuh perempuan. Pubertas adalah proses perubahan atau perkembangan seorang dari segi fisik menjadi dewasa secara seksual

Biasanya, pubertas diiringi dengan berbagai perubahan hormonal, misal munculnya jerawat, tumbuhnya rambut halus di kemaluan dan ketiak (biasanya sudah dimulai sejak sebelum mendapat menstruasi), tumbuhnya payudara (biasanya sudah dimulai sejak sebelum menstruasi), bau badan yang lebih menyengat, mulai tertarik dengan lawan jenis dsb. Maka menjaga kebersihan sudah menjadi kewajiban pribadi yang tidak bisa kakak abaikan. Kakak juga harus belajar mandi besar, dengan baik benar yang sesuai syariat karena mandi ini wajib kakak lakukan bila darah haid telah berhenti.

Satu hal penting dan krusial yang harus kakak stabilo adalah, ketika seorang gadis telah mendapat menstruasi, maka itu artinya organ reproduksi sudah siap untuk melaksanakan tugas mulia yang disebut mengandung dan melahirkan. Dapat terjadinya kehamilan karena adanya proses ovum bertemu atau dibuahi oleh sperma, di dalam naungan ikatan suci pernikahan. Nah, bila tidak ada pembuahan, maka sel telur atau ovum akan meluruh keluar dari vagina, inilah yang disebut dengan darah haid atau menstruasi.

Kamu mengangguk, entah paham atau masih setengah paham :D. Tapi mama yakin, seiring berjalan waktu, Allah akan kasih kakak pemahaman. 

Oke selamat menjadi perempuan dewasa anakku. Jalani harimu dengan bahagia, berteman dan bergaullah dengan akhlakul karimah, nggih, Nak, pandai-pandailah membawa dan menjaga diri.  Doa-doa terbaik mama dan babah selalu menyertaimu. Aamien. 


Malang, Agustus 2022 (di bulan kelahiran kakak)

Comments

Post a Comment