Ngaji di NOPHA Angkatan 1: Perempuan Dalam Gerusan Zaman

Assalamualaikum pembaca yang budiman.

Kesempatan kali ini aku ingin menulis pengalaman ikut nyantri di NOPHA. Alhamdulillah berkesan banget bisa ikut belajar 30 hari nonstop di Nyantri Online di Pondok Halaqoh Ukhuwah Al-Batuul (NOPHA) angkatan 1, dengan tema: PEREMPUAN DALAM GERUSAN ZAMAN

Yang belum tahu apa itu NOPHA? sini aku kasih tahu.


Jadi NOPHA atau singkatan dari Nyantri Online di Pondok HUA asuhan Ning Hj. Nisaul Kamilah adalah salah satu wadah untuk upgrade kualitas diri bagi para perempuan pembelajar yang diadakan secara online selama sebulan penuh melalui media Zoom. Fleksibel banget sih kelasnya. 

Mungkin karena pesertanya sebagian besar adalah ibu-ibu, jadi kelas diadakan pada malam hari (mulai pukul 19.30). Asyik kan, setelah seharian beraktifitas kita gas belajar, never stop learning kapan pun dan di mana pun. Bisa disimak sambil rehat, sambil kumpul keluarga, atau sambil apa pun, bahkan ketika sedang dalam perjalanan pun tetap bisa nyimak yang penting jangan lupa untuk niat tholabul ilmi dan menutup aurat. Yang kebetulan belum bisa nyimak pada saat on line, masih dapat menonton siaran ulangnya di Youtube yang akan tayang keesokan hari atau dua hari kemudian. Insahallah, tetap dapat berokah ilmunya, Aamien.

HUA sendiri, yang telah berdiri lebih awal, adalah halaqoh atau kelas atau kelompok-kelompok riyadhoh yang telah berjalan kontinyu dalam melaksanakan amalan-amalan berupa pembacaan surat Yasin. Waqiah, sholawat Nariyah dan bacaan wirid lainnya.

Di NOPHA angkatan pertama ini, yang berlangsung selama 1-30 Agustus 2023, dari 1000-an lebih peserta yang terdaftar, tak kurang dari 350 santri yang setia menyimak secara online/live, mencatat ilmu-ilmu yang dihambur-hamburkan oleh narasaumber yang kompeten di bidangnya. Selama sebulan ini ada 12 kajian dengan tema-tema yang berbobot dan kekinian. Pas banget dengan dinamika saat ini. 

Berikut aku lampirkan jadwal dan tema kajian yang aku ikuti selama nyantri di NOPHA. Alhamdulillah dari 12 pertemuan tersebut, aku bisa hadir dan menyimak secara live online, tidak ada yang absen satu pun (tepuk tangan tangan, dong :D). 

Oiya ada perubahan sedikit di pertemuan pertama. Harusnya pertemuan pertama diisi oleh Ning Nisaul Kamilah, tapi karena pada saat itu keluarga ning Mila sedang berduka, karena Abah mertua beliau, yaitu Kyai Sofyan Luthfi tilar dunya, maka diganti oleh Ustadzah Eka Novianty AlHafidzoh yang Masyaallah sama luarbiasa dan kerennya.

Kalau aku ditanya dari 12 pertemuan dengan narasumber yang berbeda dengan tema berbeda mana yang paling favorit? 

Ini agak susah jawabnya, karena semua favorit aku, dan tema-tema yang diangkat semua berbobot dan aku banget. Jujur aku memiliki antusiasme tersendiri terhadap tema-tema yang berkaitan dengan perempuan dan turunannya kayak pendidikan dan pemberdayaan perempuan, pengasuhan generasi hingga pembahasan kesetaraan gender. 

Menurutku, semua narasumber di NOPHA angkatan pertama yang telah berlangsung kemarin, memiliki keilmuan masing-masing dan ciri penyampaian yang khas. Nama-nama narasumber sebagian sudah tak asing di telingaku karena ada beberapa yang akun medsosnya sudah aku ikuti sejak lama. Mereka tuh, bisa dibilang sebagai perempuan yang dianugerahi famous dan paham menggunakan previlege tersebut untuk meng-influence dalam kebaikan. Ning Nisaul Kamilah sendiri sang founder, masyaallah keren, Ibu 7 anak, pebisnis, penulis, mentor bisnis HBO, apalagi ya? rasanya akan panjang kalau ditulis di sini :D. 

Kemudian ada Ning Doktor Evi Ghozaly dengan tulisan-tulisan di FB yang top markotop, santuy tapi ilmu banget (Semoga aku juga bisa melanjutkan ke doktoral kelak). Ning Amiroh dengan buku Daily Haid yang aplikatif. Ada lagi Ning Imaz Lirboyo yang muda, cantik dan cerdas, IG nya suka aku pantengin juga, stereotip ibu muda milenial. Ada istri Wagub Jateng yang masyaallah cerdasnya, yang aura semangatnya nyetrum ke peserta walau melalui Zoom, yaitu Ning Nawal Taj Yasin, menantu KH. Maimun Zubair. 

Ada juga Syarifah Aliyah binti Fuad Al-Musawa yang suara dan petuahnya bikin adem, beliau adalah adik almarhum Habib Munzir Al-Musawa. Masyaallah bisa satu forum dengan beliau-beliau walau dalam Zoom. Alhamdulillah pokoknya. Bersyukur banget. 

Pertemuan terakhir sekaligus penutup diisi oleh Ibu Nyai Aminatussurur, Ibunda Ning Kamilah. Aura adem sejuk dan keibuan langsung terasa ketika beliau tampil di ruang Zoom. Beliau memberi wejangan tentang pengasuhan, menjadi ibu yang selalu mendoakan putra-putri, anak-anaknya diriyadhohi, semarah-marahnya ibu usahakan jangan gampang-gampang ngomong yang tidak baik pada anak. Masyaallah terima kasih bu Nyai. 

Oiya, ada satu keunikan di NOPHA, meski nyantri-nya online nih, ya, kita serasa mondok beneran lho. Apa tuh? ada riyadhohnya juga dong, yaitu baca sholawat Nariyah 11 kali di pagi hari dan baca Al-Mulk di malam hari. Fadilahnya apa? banyak deh pokoknya, yang utama tentu untuk mendekatkan diri pada Allah, juga memohon pada Allah agar dimudahkan hajat-hajat dunia akhirat dan diselamatkan dari api neraka. 

Demikianlah catatan singkat belajar 30 hari di NOPHA. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Ning Kamilah dan keluarga, para narasumber dan keluarga, tim Admin di NOPHA yaitu Mbak Khurril dan Mbak Indah dan keluarga (yang di tengah kesibukan harian tak pernah lelah mendampingi, menjadi operator tangkas, moderator yang ciamik, menyiapkan slide materi sampai ngoprak-ngoprak peserta buat riyadhohan Sholawat dan Al-Mulk :D).

Tak lupa juga dong, doa dan harapan yang sama, untuk semua peserta NOPHA angkatan 1. Masyaallah, perempuan pembelajar yang istiqomah dan selalu dalam limpahan keberkahan dari Allah SWT. Aamien. 

Semoga apa yang telah kita usahakan tercatat sebagai amal kebaikan yang memiliki impact, minimal untuk diri sendiri. Aamien.

Terima kasih telah membaca. Sarangheyo.

Comments